Kepada Yogyakarta (Disclaimer : Ditulis ketika Yogyakarta sedang dilanda hujan seharian, sedikit kelabu biarkanlah)
Kepada Yogyakarta, kota yang menyenangkan dan penuh kenangan. Hanyalah seorang pendatang dikota ini dan rasanyapun masih ingin berlama-lama, walapun sudah singgah selama 7tahun. Tentu bukan ditengah keramaian kota, sangat menyenangkan bukan mendengarkan pagi masih dengan burung-burung yang berlalu lalang, bukan kendaraan bermotor? Tidak perlu terburu-buru mandi pagi untuk berangkat ke kantor.
Kepada Jakarta, Ibukota yang katanya menjanjikan materi yang lebih baik, namun materi tidak pernah menjamin kualitas hidup. Jakarta sendiri sudah penuh sesak dengan pendatang, ingin sekali membiarkan Jakarta bingung dengan permasalahanya sendiri tanpa perlu ada seorang seperti saya yang menambah masalahnya.
Kadang rencana yang sudah kita susun sedemikian rapi harus berubah dalam sekejap, tentu saya sudah punya rencana, rencana hidup yang sangat mungkin terlalu detil dan hanya akan saya ceritakan kepada dia yang bersedia menjadi teman hidup bagi orang semacam saya. Namun demikian sepertinya akan sulit, dengan saya yang seperti ini menemukan pasangan hidup seia-sekata yang bersedia tinggal diantara keheningan.
Biarlah Jakarta menjadi kota asing yang akan sesekali ku singgahi dikemudian hari.
Sedangkan Yogyakarta, mungkin ini cara Tuhan untuk mengenalkan kita jauh lebih dekat.
Yogyakarta, 20 Desember 2016